Naradaily-Sebanyak 64 perusahaan resmi bergabung dalam aplikasi Nyari Gawe yang diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Platform digital ini dirancang untuk mempercepat konektivitas antara pencari kerja dan dunia usaha, sekaligus menjadi langkah strategis dalam menekan angka pengangguran di provinsi tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Barat, Adi Komar, di Bandung, Selasa (13/10/2025), menjelaskan bahwa aplikasi Nyari Gawe memungkinkan perusahaan untuk memasang dan mengelola lowongan kerja, melakukan wawancara daring, hingga menyeleksi kandidat berbasis kecerdasan buatan (AI).
“Inovasi ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam menekan angka pengangguran terbuka di Jawa Barat yang per Februari 2025 tercatat mencapai 1,81 juta orang atau 6,74 persen,” ujar Adi.
Ia menambahkan bahwa pengembangan fitur dalam aplikasi terus dilakukan untuk menjawab kebutuhan dunia kerja yang dinamis. “Kami ingin menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang terhubung dan efisien,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa Nyari Gawe merupakan bagian dari upaya membangun sistem rekrutmen tenaga kerja yang lebih transparan, cepat, dan inklusif. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Ketenagakerjaan bertema Membangun Konektivitas Lowongan Pekerjaan dengan Aplikasi Nyari Gawe di Gedung Sigrong Bale Sri Baduga, Purwakarta.
“Jangan sampai aplikasi ini hanya ramai pelamar, tapi lowongannya tidak ada. Kami ingin sistem yang benar-benar nyata menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan,” tegas Dedi.
Ia juga menyebutkan bahwa Pemprov Jabar akan mengumumkan secara terbuka perusahaan yang enggan mempublikasikan informasi lowongan kerja sebagai langkah untuk mendorong keterlibatan aktif sektor swasta dalam menyejahterakan masyarakat.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati Oka, menuturkan bahwa pengangguran di Jabar masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Karena itu, selain melalui aplikasi digital, strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja juga terus digencarkan lewat program pelatihan dan pemagangan. “Pemprov Jabar saat ini membuka kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, dalam rangka pembangunan kapasitas (capacity building) untuk mencetak tenaga kerja yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga memiliki karakter kuat dan disiplin tinggi,” jelas Kim.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci bagi pemerintah daerah dalam membuka akses kerja yang lebih merata bagi masyarakat Jawa Barat. “Melalui kolaborasi lintas sektor dan pemanfaatan teknologi, aplikasi Nyari Gawe menjadi kunci bagi pemerintah daerah dalam membuka akses kerja yang merata bagi masyarakat Jawa Barat,” tuturnya. (kom)