Naradaily-Polres Metro Jakarta Pusat melalui Program “Polwan Jaga Jakarta” mendampingi korban ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, yang saat ini dirawat di RS Pertamina Cempaka Putih.
“Wujud kepedulian jajaran Polres Metro Jakarta Pusat melalui Program ‘Polwan Jaga Jakarta’ hadir di RS Pertamina Cempaka Putih,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).
Tim Polwan menjenguk MA (17), korban ledakan yang terjadi pada Jumat (7/11) di SMAN 72 Kelapa Gading. Pelajar kelas 11 itu masih menjalani perawatan di kamar 239 rumah sakit tersebut. MA mengalami luka lecet pada telinga kiri dan sempat mengeluhkan dengung pada pendengaran. Saat ini, kondisi MA berangsur membaik.
Para Polwan membawa buah tangan serta memberikan semangat kepada korban agar segera pulih. Kehadiran mereka juga menjadi penghibur bagi keluarga korban yang tampak haru menerima kunjungan tersebut.
Menurut Susatyo, kegiatan ini merupakan bentuk pendekatan humanis Polri yang berupaya hadir di tengah masyarakat. Ia menjelaskan bahwa Program “Polwan Jaga Jakarta” tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjaga hati masyarakat. “Polisi harus hadir saat warga membutuhkan, terutama dalam situasi sulit seperti ini,” ujarnya.
Susatyo berharap perhatian dan dukungan moral yang diberikan Polwan dapat menumbuhkan semangat MA untuk pulih lebih cepat. “Anak-anak seperti MA adalah generasi penerus bangsa. Kami ingin memberikan dukungan moral agar semangat belajarnya tidak padam,” katanya.
Sejumlah personel kepolisian juga berjaga di area RS Pertamina Cempaka Putih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama proses perawatan berlangsung.
Polres Metro Jakarta Pusat menegaskan bahwa tugas menjaga Ibu Kota tidak hanya soal keamanan, tetapi juga tentang menghadirkan kepedulian dan rasa kemanusiaan bagi warga.
Diketahui, pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.15 WIB, terjadi ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya di dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut. Berdasarkan keterangan saksi, ledakan terjadi saat siswa dan guru sedang melaksanakan Shalat Jumat di masjid sekolah tersebut. Ledakan pertama terdengar ketika khutbah berlangsung, disusul ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.
Peristiwa itu menyebabkan beberapa korban mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan, serta menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar. (kom)