Naradaily–Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mempercepat proses lelang proyek pembangunan di Jakarta pada November hingga Desember 2025 agar pekerjaan dapat langsung dimulai pada awal 2026. Langkah ini dilakukan untuk mencegah rendahnya serapan anggaran di awal tahun dan penumpukan pembayaran di akhir tahun anggaran. “Saya memberikan izin untuk lelang itu diadakan, diperbolehkan pada bulan November, Desember, tapi pelaksanaan awal tahun depan,” ujar Pramono di Jakarta Timur, Kamis (23/10/2025).
Pramono menjelaskan bahwa percepatan lelang ini merupakan strategi yang sebelumnya pernah ia jalankan saat masih bertugas di pemerintahan pusat. Saat itu, ia menyebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai proses lelang sejak akhir tahun anggaran, sehingga pekerjaan bisa dimulai lebih cepat dan pembayaran tidak menumpuk pada akhir tahun berikutnya.
“Waktu itu, yang namanya lelang dan sebagainya di Kementerian PUPR itu boleh diadakan mulai dengan bulan November, Desember. Proses itulah yang kemudian mempercepat pengadaan dan juga serapan yang ada di pemerintah pada waktu itu,” kata Pramono.
Selama ini, menurut Pramono, proses lelang di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru berjalan pada Maret atau April. Kondisi tersebut membuat proyek baru dapat dimulai pada Oktober atau November. Akibatnya, pencairan anggaran dan pembayaran proyek selalu menumpuk pada Desember.
Melalui kebijakan percepatan lelang ini, Pramono berharap serapan anggaran DKI Jakarta bisa lebih merata sepanjang tahun dan tidak ada lagi dana yang mengendap di bank menjelang tutup tahun.
“Dengan demikian, saya akan memulai bahwa proses lelangnya boleh diadakan pada bulan November, Desember, pelaksanaannya bulan Januari, Februari, sehingga tidak semuanya menumpuk di akhir tahun,” ungkap Pramono. (kom)