Naradaily-Presiden Prabowo Subianto meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk terus menyiapkan diri menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk menggembleng kemampuan dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Dalam sambutannya saat memimpin upacara Peringatan HUT Ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu, Prabowo menegaskan TNI tidak boleh lengah dan ketinggalan dalam menghadapi dinamika global. “Selain kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, berarti TNI harus menyiapkan diri, terus membina diri, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan, mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi. TNI tidak boleh ketinggalan, TNI tidak boleh lengah,” ujarnya.

Presiden juga meminta TNI agar selalu mengikuti perkembangan sains dan teknologi modern, termasuk teknologi siber dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). “Ikuti perkembangan teknologi siber, teknologi kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence, ikuti jangan ketinggalan,” kata Prabowo.

Kepala Negara yang mewakili bangsa dan pemerintah Indonesia itu menyampaikan apresiasi atas dedikasi TNI. Menurutnya, TNI selalu hadir di momen-momen kritis dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya. “Saya ucapkan penghargaan dan terima kasih atas prestasi TNI sampai saat ini. TNI selalu tampil di saat kritis. TNI tidak akan ragu-ragu untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan rakyat di atas segala kepentingan yang lain,” ucapnya.

Dalam peringatan HUT Ke-80 TNI itu, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, bertindak sebagai komandan upacara. Berdasarkan keterangan Kapuspen Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, sebanyak 1.047 alat utama sistem senjata (alutsista) ikut ditampilkan, mulai dari kendaraan taktis, artileri, helikopter, pesawat tempur hingga pesawat angkut.

Selain itu, sekitar 133.480 orang dilibatkan, terdiri dari prajurit hingga masyarakat sipil. Mereka ambil bagian dalam upacara, simulasi tempur, defile pasukan, atraksi penerjun, hingga parade alutsista.

Momen spesial terjadi saat Presiden Prabowo memberi apresiasi kepada 80 penerjun TNI yang terdiri atas prajurit Kopassus Satgultor 81, penerjun satwa, dan prajurit perempuan TNI. Mereka terjun dari tiga pesawat CN-295 pada ketinggian 1.000 hingga lebih dari 8.000 kaki, dengan pendaratan tepat di depan mimbar kehormatan.

Aksi penerjun satwa membuka rangkaian, disusul penerjun bersenjata lengkap dari Satgultor, lalu Srikandi TNI yang sukses mendarat mulus. Atraksi ditutup oleh enam penerjun terbaik yang masing-masing membawa bendera besar TNI AD, TNI AL, TNI AU, Tentara Nasional Indonesia, Kementerian Pertahanan, serta Merah Putih. Presiden Prabowo tampak memberikan tepuk tangan untuk para penerjun yang berhasil mendarat dengan sempurna. (kom)