Naradaily-Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan enam kali erupsi disertai letusan abu vulkanik berwarna putih hingga kelabu pada Selasa. Gunung tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memuntahkan abu dengan arah dominan ke barat dan barat daya.

Erupsi pertama tercatat pada pukul 00.37 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat.

“Gunung Semeru kembali erupsi pada pukul 05.21 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak (3.976 mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Erupsi ketiga terjadi pukul 05.42 WIB dengan kolom abu setinggi 400 meter di atas puncak, berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke selatan. Hanya berselang tujuh menit, Semeru kembali erupsi pada pukul 05.53 WIB dengan tinggi kolom mencapai 600 meter di atas puncak (4.276 mdpl). “Kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung,” ujarnya.

Erupsi kelima tercatat pada pukul 06.23 WIB dengan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak. Abu vulkanik kali ini berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. Aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 128 detik.

“Terjadi erupsi kembali pada pukul 08.56 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 500 meter di atas puncak atau sekitar 4.176 mdpl,” tambah Liswanto. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, terekam dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik.

Liswanto menjelaskan, Gunung Semeru saat ini masih berstatus Waspada (Level II). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh beraktivitas pada radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah karena rawan lontaran batu pijar. PVMBG juga meminta warga mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di aliran sungai yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. (kom)