Naradaily-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung memperkirakan bahwa aktivitas Sesar Lembang berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan maksimum magnitudo 5,5 di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa perkiraan tersebut berdasarkan hasil kajian terbaru yang menunjukkan hanya terdapat dua segmen sesar aktif dengan panjang sekitar 10 kilometer yang dapat memicu gempa.

“Berdasarkan data terbaru, segmen Cimeta dan Cipogor adalah bagian yang sedang aktif saat ini. Segmen ini berada di bagian sebelah barat Sesar Lembang yang melewati Kecamatan Ngamprah dan Cisarua,” ujar Teguh di Bandung, Rabu (15/10/2025).

Ia menjelaskan bahwa guncangan gempa dengan magnitudo maksimum 5,5 tersebut berada dalam skala intensitas V–VI MMI, yang berpotensi menimbulkan kerusakan ringan di sejumlah wilayah. “Dampak guncangan V–VI MMI dapat membuat semua orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh, dan cerobong asap pada pabrik rusak,” katanya.

Sesar Lembang sendiri memiliki panjang sekitar 29 kilometer yang membentang melintasi Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan berakhir di Kabupaten Sumedang. Teguh menambahkan bahwa meskipun terdapat enam segmen aktif yang melewati daerah Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng, tidak semuanya aktif secara bersamaan. “Aktivitas kegempaan terkini lebih dominan di segmen Cimeta dan Cipogor, sedangkan segmen lainnya relatif tenang,” jelasnya.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa bumi. Langkah-langkah yang disarankan meliputi memastikan bangunan rumah tahan gempa, menyiapkan tas siaga bencana, serta rutin berlatih cara melindungi diri saat terjadi gempa. “Perkuat juga mitigasi bencana baik struktural maupun kultural, dan lakukan edukasi secara masif terkait potensi gempa serta dampaknya,” imbau Teguh. (kom)