Naradaily–Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, guna mempercepat penanganan bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin (27/10).
“Untuk mempercepat respons, Kepala BNPB telah memerintahkan TRC BNPB terjun langsung ke lokasi terdampak. Tim sudah berada di Kecamatan Cisolok sejak Selasa pagi untuk melakukan kaji cepat dan memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Selasa.
BNPB mengonfirmasi sedikitnya 612 kepala keluarga atau 1.835 jiwa terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 200 sentimeter. Hujan dengan intensitas sangat tinggi disertai angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah di Sukabumi terendam.
Abdul menjelaskan, jebolnya tanggul pembatas sungai di Cisolok akibat curah hujan ekstrem memperparah sebaran banjir hingga menjangkau kawasan Cikakak, Sukabumi. Hingga kini, tim gabungan masih melakukan pendataan di lapangan untuk memastikan kondisi warga dan kemungkinan adanya korban.
Sebagai langkah cepat, BNPB akan bergabung dengan BPBD, TNI, dan Polri untuk mendirikan posko bencana, dapur umum, serta pos pengungsian bagi masyarakat yang membutuhkan tempat berlindung sementara. “Hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, mengakibatkan 17 unit rumah dan satu akses jalan desa terdampak,” ujar Abdul.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah selatan Jawa Barat, khususnya Sukabumi dan sekitarnya, agar tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan. Warga diminta mengikuti informasi resmi dari tim petugas di lapangan dan tidak mengabaikan peringatan dini cuaca ekstrem.
Menurut Abdul, BNPB akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan potensi bencana di daerah dengan topografi perbukitan untuk meminimalkan risiko longsor dan banjir bandang susulan.(kom)