Naradaily-Tegaskan arah baru BUMN karya, Danantara Indonesia stop bisnis diluar kontraktor. Sejak Kementerian BUMN dibubarkan dan direstrukturisasi Danantara, seluruh perusahaan-perusahaan pelat merah itu satu per satu mulai dipangkas dari sisi bisnis.
Langkah ini dilakukan dengan mengembalikan fokus bisnis perusahaan kepada inti kompetensinya, bukan pada sektor di luar bidang utama seperti hotel, air minum, atau properti. Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan restrukturisasi yang tengah dilakukan akan memangkas bisnis-bisnis non-inti agar BUMN karya kembali berperan sebagai kontraktor profesional dengan spesialisasi yang jelas.
”Kita punya perusahaan-perusahaan karya yang tentu tahu kondisinya, ini akan kita lakukan merger. Dan merger ini kita kembalikan lagi bisnis modelnya menjadi kontraktor dengan masing-masing punya spesialisasi,” ujarnya di Jakarta, dikutip Sabtu (11/10/2025).
Menurut Dony, selama ini banyak BUMN karya yang kehilangan fokus karena menjalankan bisnis di luar keahlian utama, mulai dari pengelolaan air minum, fiber optic, tol, hingga hotel. ”Dulu Karya itu punya perusahaan air minum, punya fiber optic, punya tol, punya perumahan, punya hotel. Tetapi core business-nya sendiri enggak punya,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, restrukturisasi yang digerakkan Danantara dilakukan melalui konsolidasi dan redesain model bisnis. Termasuk penggabungan beberapa entitas karya agar lebih efisien dan memiliki skala ekonomi yang kuat.
Melalui langkah tersebut, pihaknya akan mulai menata ulang struktur organisasi dan arus pendapatan agar perusahaan negara tidak lagi tumpang tindih proyek atau bersaing satu sama lain di sektor yang sama. ”Jadi restrukturisasi ini mohon support dari masyarakat Indonesia. Ini akan memakan energi yang banyak untuk kita melakukan proses ini, sehingga perusahaan-perusahaan ini nanti menjadi perusahaan-perusahaan yang berjalan sesuai dengan koridornya. Inilah yang akan kita lakukan ke depan dan sedang kita lakukan hari ini,” bebernya.
Di samping itu, ia mengungkapkan cara Danantara melakukan konsolidasi pada 1.000 BUMN. Kata dia, langkah yang dilakukan adalah melakukan transformasi dari bisnis model, menentukan aliran pendapatan atau sumbernya, membuat sistem yang lebih efisien untuk bisnis usaha hingga transformasi sumber daya manusia.
”Ini kita lakukan semua tujuannya hanya satu, bahwa kita berkeinginan, kemudian perusahaan-perusahaan BUMN ini menjadi perusahaan-perusahaan yang kompetitif ke depan,” tegasnya. (sic)