Naradaily-Bentuk perhatian negara, Prabowo bentuk komite khusus untuk Papua. Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat pengelolaan dan mempercepat pembangunan di Bumi Cenderawasih.

Ketua Komite Eksekutif Velix Fernando Wanggai, menjelaskan lembaga ini berada langsung di bawah koordinasi presiden dan bertugas mengintegrasikan kebijakan lintas sektor, lintas kementerian, serta pemerintah daerah di enam provinsi di wilayah Papua. ”Presiden memberi komitmen kuat untuk langsung meng-handle dan mengelola Papua melalui agenda yang menyeluruh dan terintegrasi,” ujar Velix di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Kamis (9/10/2025).

Ia menegaskan, pembentukan komite ini tidak hanya untuk mengawasi pelaksanaan otonomi khusus (Otsus), tetapi juga memastikan seluruh program strategis benar-benar menyentuh masyarakat Papua hingga ke wilayah terpencil. Pada tahun pertamanya, Komite Eksekutif fokus pada lima agenda utama, yaitu konsolidasi kebijakan, konsolidasi strategi, konsolidasi program, konsolidasi anggaran, dan konsolidasi regulasi.

Fokus ini ditujukan untuk memperkuat koordinasi antarkementerian dan lembaga, sekaligus memastikan pembangunan di enam provinsi, Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya, berjalan selaras dan berkelanjutan. Selain itu, komite juga bertugas mengawal pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo, delapan agenda besar pembangunan nasional yang disesuaikan dengan konteks lokal Papua.

Agenda tersebut meliputi politik, pemerintahan, infrastruktur, ekonomi, hingga pengembangan sosial seperti olahraga, gender, dan ekonomi kreatif. ”Kami kawal bersama dengan menteri-menteri sektoral dan enam gubernur agar kebijakan presiden benar-benar menghadirkan rasa kepercayaan di masyarakat,” yakinnya.

Dengan pembentukan komite ini, pemerintah berharap pembangunan di tanah Papua dapat berjalan lebih cepat, terarah, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Sebelumnya, Presiden Prabowo telah melantik Velix Wanggai sebagai ketua komite eksekutif, bersama sejumlah tokoh Papua lain, seperti John Wempi Wetipo, Ignatius Yoko Triyono, Paulus Waterpauw, Ribka Haluk, Ali Hamdan Bogra, Gracia Josaphat Jobel Mambrasar, Yanni, John Gluba Gepze, dan Johnson Estrella Sihasale.

Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua

Di hari yang sama, presiden juga resmi melantik Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen jadi gubernur dan wakil gubernur Papua. Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen dinyatakan menang seusai pemungutan suara ulang (PSU).

Pengangkatan Matius dan Aryoko ini tercantum dalam Keppres Nomor 108P/2025 tentang pemberhentian pejabat dan pengesahan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua masa jabatan tahun 2025-2030. Prabowo lalu mendikte sumpah jabatan yang diikuti Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen.

Berikut bunyi sumpah jabatan yang diucapkan para kepala daerah: ”Saya bersumpah/berjanji, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur, sebagai wakil gubernur, dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, serta berbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” demikian bunyi sumpah tersebut.

Setelah membacakan sumpah, Matius dan Aryoko maju ke depan untuk disematkan tanda pangkat oleh Presiden Prabowo. Keduanya lalu kembali ke tempat semula.

Diketahui, Matius Fakhiri dan Aryoko Rumaropen dinyatakan menang dalam hasil pemungutan suara ulang Pilgub Papua. Matius dan Aryoko unggul dengan memperoleh 259.817 suara atau 50,4 persen.

Hal itu diumumkan dalam rapat pleno penetapan hasil penghitungan perolehan suara PSU Pilgub Papua yang berlangsung di kantor KPU Papua, Kota Jayapura, Rabu (20/8/2025). SK keputusan hasil perolehan suara tersebut dibacakan oleh Sekretaris KPU Papua Ryllo Ashuri Panay.

“Pasangan calon nomor urut 1 atas nama Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M dan drh. Constant Karma dengan perolehan suara sah sebanyak 255.683. Pasangan calon nomor urut 2 atas nama Matius Fakhiri S.I.K dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen S.P.,M.Eng dengan perolehan suara sah sebanyak 259.817,” ujar Ryllo, kala itu.

Dalam rapat juga dipaparkan bahwa jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) PSU Pilgub Papua mencapai 750.959 orang. Rinciannya, laki-laki 384.028, sedangkan perempuan 366.931.

Sementara yang menggunakan hak pilih sebanyak 519.237 orang. Rinciannya, laki-laki 262.594 sedangkan perempuan 256.643. Adapun jumlah suara sah 515.500, sedangkan jumlah suara tidak sah 5.772. (sic)