Naradaily–Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta suporter timnas Indonesia untuk move on dari mantan pelatih tim Garuda, Shin Tae-yong. “Kalau saya pikir gini. Kita kan mesti move on. Kalau kita move on sama Patrick, ya kita juga move on sama Shin Tae Yong,” ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/10/2025).
Kursi pelatih kepala timnas Indonesia saat ini sedang kosong menyusul perpisahan tim Garuda dengan Patrick Kluivert pada pekan lalu, setelah kegagalan menembus Piala Dunia 2026 yang dimainkan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Sejumlah nama pelatih baru, mulai dari yang berkiprah di Asia hingga Eropa, mulai disebut oleh suporter sebagai kandidat ideal menangani timnas. Dari beberapa nama tersebut, Shin Tae-yong kembali muncul karena pernah menangani skuad Garuda selama lima tahun sejak awal 2020.
Namun, Erick menegaskan pelatih asal Korea Selatan itu adalah masa lalu bagi timnas Indonesia. Ia meminta publik dan pecinta sepak bola nasional untuk melangkah maju bersama. Perihal move on ini juga pernah ia tegaskan pada Januari lalu saat PSSI menunjuk Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong.
Erick mengatakan baik Shin Tae-yong maupun Kluivert memiliki kelebihan dan kekurangan. Evaluasi terhadap keduanya akan dijadikan bahan untuk menentukan profil pelatih baru timnas. “(Kedua pelatih) itu sudah masa lalu. Jadi kita harus moving forward, mencari pelatih baru, yang kita melihat kekurangan dan kelebihan STY maupun Patrick,” kata Erick. “Kita kan lagi mencari profil, yang dengan segala pertimbangan, kita lihat STY, kita lihat Patrick, kekurangan dan kelebihan apa, kalau bisa dibetulin di pelatih berikutnya,” ucapnya menambahkan.
Pria 55 tahun itu mengakui mencari pelatih baru tidak mudah. Peringkat Indonesia di luar 100 besar FIFA membuat sejumlah pelatih enggan datang. “Saya lagi coba buka komunikasi ke banyak pihak, karena jangan sampai persepsi yang terjadi beberapa kali terakhir ini mempersulit posisi kita mencari pelatih. Ranking kita masih rendah, jadi tidak mudah meyakinkan pelatih untuk datang,” jelas Erick.
Ia memastikan saat ini tengah memanfaatkan jejaring internasionalnya untuk meyakinkan sosok pelatih yang tepat agar bersedia menangani timnas Indonesia untuk program jangka panjang. “Jadi yang sekarang saya lagi coba lakukan dengan jaringan internasional saya, memberi confidence balik bahwa kita tetap ingin punya long term program. Apa yang terjadi kemarin-kemarin itu ya bagian dari bentuk result yang harus kita tanggung jawab,” tegasnya. (Kom)