Naradaily-Petenis putri Indonesia Janice Tjen masuk dalam nominasi penghargaan Asosiasi Tenis Wanita (WTA Awards) 2025. Janice terpilih sebagai kandidat setelah performa apik pada tahun ini.
Diketahui, Janice tampil impresif sepanjang tahun 2025. Petenis berusia 23 tahun itu mampu menorehkan empat gelar resmi pada tahun ini.
Keempat gelar itu adalah Chennai Open 2025 yang diraih di nomor tunggal putri, dan ganda putri bersama Aldila Sutjiadi, Jinan Open 2025, dan Suzhou Open 2025. Gelar ganda bersama Aldila menciptakan sejarah. Pasalnya, tandem Janice/Aldila menyudahi puasa gelar ganda putri tenis Indonesia yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Torehan ini juga membuat ranking Janice naik signifikan. Awal tahun ini, Janice berada di ranking 578.
Setelah berbagai gelar itu, Janice naik ke peringkat ke-53 dunia. Tak ayal, petenis asal Jakarta itu masuk dalam nominasi WTA Awards 2025.
Janice bersanding dengan nama-nama besar seperti Iga Swiatek (Polandia), Aryna Sabalenka (Belarusia), dan Coco Gauff (Amerika Serikat). Menariknya, Janice berpeluang besar untuk terpilih.
Sebab, penghargaan ini bersifat Fan Favorite atau mengambil suara dari penggemar. Penghargaan ini akan terbagi dalam beberapa kategori yakni tunggal dan ganda putri, Match of The Years, serta Best Tournament Moment (WTA 1000, WTA 500, dan WTA 250).
Para penggemar nantinya cukup masuk ke laman resmi WTA Tennis dan melakukan registrasi untuk membuat akun. Seusai itu, para penggemar bisa memilih nominasi yang diinginkan.
Prestasi Janice Tjen
Petenis fenomenal Indonesia, Janice Tjen, kembali mengukir prestasi bersejarah. Seiring dengan keberhasilannya menjuarai turnamen WTA 250 Chennai Open di India, Minggu (2/11/2025), posisi Janice di daftar peringkat dunia tunggal putri meroket tajam. Dalam rilis peringkat WTA terbaru, Senin (3/11/2025), Janice Tjen naik 29 tingkat dan kini resmi menempati peringkat 53 dunia.
Lonjakan ini terasa luar biasa, mengingat Janice kembali ke turnamen profesional 17 bulan lalu (Juni 2024) tanpa memiliki peringkat dunia sama sekali. Peringkat ke-53 ini juga menjadi catatan sejarah baru bagi tenis Indonesia.
Janice resmi melampaui pencapaian peringkat terbaik Angelique Widjaja (peringkat 55 dunia pada 2003). Kini, Janice menjadi tunggal putri Indonesia dengan peringkat tertinggi kedua sepanjang masa, hanya di bawah legenda Yayuk Basuki yang pernah menembus peringkat 19 dunia pada 1997.
Pencapaian di Chennai diraih Janice dengan cara yang spektakuler. Di babak final tunggal, ia tampil dominan untuk mengalahkan petenis Australia, Kimberly Birrell, dengan skor 6-4, 6-3.
Gelar ini merupakan gelar tunggal WTA Tour pertamanya. Hanya berselang sekitar satu jam setelah selebrasi gelar tunggalnya, Janice kembali ke lapangan untuk melakoni partai final di nomor ganda.
Berpasangan dengan seniornya, Aldila Sutjiadi, Janice sukses “mengawinkan gelar”. Pasangan unggulan kedua tersebut tampil solid untuk menaklukkan unggulan teratas, Storm Hunter (Australia) dan Monica Niculescu (Rumania), dalam pertarungan ketat 7-5, 6-4.
Raihan “kawin gelar” (juara tunggal dan ganda dalam satu turnamen) ini sangat langka di level WTA Tour. Di musim 2025, Janice Tjen menyamai pencapaian petenis peringkat delapan dunia, Jasmine Paolini (juara tunggal dan ganda di WTA 1000 Roma), dan Maya Joint (di WTA 250 Rabat).
Bagi tenis Indonesia, gelar tunggal Janice di Chennai adalah yang pertama di level WTA Tour sejak era Angelique Widjaja (Juara WTA Tier III Bali 2001 dan Pattaya Tier IV 2002). Level WTA 250 saat ini dianggap setara dengan turnamen Tier III pada masa itu.
Perjalanan atlet berusia 23 tahun ini menuju peringkat 53 dunia terbilang sangat cepat. Setelah lulus dari Universitas Pepperdine, Amerika Serikat, ia kembali ke arena profesional pada Juni 2024.
Ia mengumpulkan 13 gelar juara dari 16 final di level ITF, yang membuatnya naik level ke kualifikasi Grand Slam Amerika Serikat Terbuka 2025. Di AS Terbuka, ia bahkan sempat melaju ke babak kedua dan mengalahkan unggulan ke-24.
Langkah tersebut membuka jalannya di arena WTA Tour, yang berpuncak pada kemenangan bersejarah di Chennai. Sementara di nomor ganda, kemenangan di Chennai membuat ranking Janice naik dari 103 ke posisi 83 dunia. Aldila Sutjiadi juga mengalami kenaikan sepuluh tingkat ke peringkat 52 dunia. (sic)