Naradaily-Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI menyampaikan bahwa insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, telah menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto.

Prasetyo, yang akrab disapa Pras, menegaskan Presiden Prabowo memberikan instruksi langsung kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta jajaran menteri terkait untuk menangani insiden tersebut, termasuk evakuasi para korban yang terjebak di bawah puing-puing bangunan musala. “Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian

memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian,” ujar Prasetyo usai menghadiri peringatan HUT ke-80 TNI di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Selain itu, Presiden juga memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia. “Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok masing-masing,” lanjut Pras.

Bangunan musala di Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin (29/9) lalu, ketika ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah. Musibah itu menewaskan puluhan santri, sementara beberapa lainnya terjebak di bawah reruntuhan. Diperkirakan lebih dari 100 santri berada di lantai dasar saat musala empat lantai tersebut runtuh. Insiden ini terjadi di tengah renovasi bangunan musala di lantai tiga.

Proses evakuasi masih terus berlangsung dengan melibatkan lebih dari 400 personel pencarian dan penyelamatan (SAR). Upaya tersebut tidak mudah karena puing-puing bangunan berukuran besar berpotensi kembali ambruk dan membahayakan korban selamat yang masih terjebak.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budi Irawan, menyebut hingga Minggu (5/10), jumlah korban meninggal mencapai 36 orang. Ia memperkirakan masih ada 27 santri yang belum ditemukan di bawah puing-puing.

Sementara itu, Basarnas Surabaya mencatat jumlah korban selamat bertambah menjadi 104 orang per Sabtu (4/10), setelah satu santri yang sebelumnya dilaporkan hilang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat. (kom)