Naradaily–Pemerintah Kota Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akhirnya menertibkan kios pedagang Pasar Barito untuk membangun Taman Bendera Pusaka. “Pukul 07.30 WIB, pembina apel dalam rangka penertiban di Taman Ayodya dan dipimpin Wali Kota Jakarta Selatan,” demikian kutipan Sekretaris Kota Kota Administrasi Jakarta Selatan, Mukhlisin di Jakarta, Senin.
Penertiban dimulai sejak pukul 05.00 WIB di sekitar Jalan Barito 1. Sejumlah personel dikerahkan dari Satpol PP, Polres Metro Jakarta Selatan, dan TNI. Jalan di perempatan bundaran Barito turut ditutup oleh pihak kepolisian dan pengendara dialihkan ke arus lalu lintas lainnya. Hingga pukul 07.00 WIB, kios pedagang Barito telah rata dengan tanah usai dirubuhkan oleh ekskavator.
Situasi di lokasi berlangsung cukup tegang. Dari arah Jalan Kyai Maja, para pedagang berteriak dan mendesak mundur petugas gabungan. Selanjutnya, mereka berjalan mengelilingi Taman Ayodya dan memilih duduk di tengah jalan, tepat di perempatan menuju Jalan Gandaria Tengah III dan Jalan Melawai Raya. Sebelumnya, Pemkot Jaksel telah melayangkan surat peringatan terakhir (SP3) kepada pedagang lokasi sementara (loksem) JS 25, 26, 30 (Jalan Barito) dan 96 (Jalan Gandaria Tengah III) secara humanis.
Untuk mendukung penertiban, Pemkot Jaksel juga menyiapkan kendaraan operasional guna mempermudah relokasi para pedagang ke Sentra Fauna Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa. Pasar Lenteng Agung dipilih sebagai lokasi relokasi pedagang Pasar Hewan Barito karena dianggap memiliki sarana memadai, dengan akses strategis dekat Stasiun Lenteng Agung dan halte Transjakarta non-BRT rute D21.
Relokasi ini berkaitan dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodya, dan Taman Langsat menjadi satu kawasan bernama Taman Bendera Pusaka. Proyek ruang terbuka hijau tersebut ditargetkan rampung pada Desember 2025. (kom)