Naradaily-Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Partai Demokrat untuk segera menyetujui rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara agar pemerintah federal dapat kembali beroperasi setelah enam hari mengalami shutdown.
Trump menyatakan dirinya siap bekerja sama dengan Demokrat untuk menyelesaikan berbagai isu kebijakan, termasuk masalah layanan kesehatan, asalkan pemerintahan dibuka kembali terlebih dahulu. “Saya senang bekerja sama dengan Partai Demokrat dalam kebijakan kesehatan mereka yang gagal, atau apa pun, tetapi pertama-tama mereka harus mengizinkan pemerintahan kita dibuka kembali. Bahkan, mereka seharusnya membuka pemerintahan kita malam ini,” tulis Trump di platform Truth Social.
Krisis penutupan pemerintahan ini terjadi setelah Partai Demokrat dan Republik gagal mencapai kesepakatan mengenai RUU pendanaan sebelum berakhirnya tahun fiskal. Perdebatan terutama berfokus pada pembiayaan layanan kesehatan bagi imigran tanpa dokumen yang menjadi salah satu poin pertentangan utama antara kedua pihak.
Akibat shutdown tersebut, sekitar 1,3 juta personel militer aktif dan 50.000 anggota penjaga pantai tidak menerima gaji. Selain itu, bantuan pangan bagi keluarga berpenghasilan rendah ikut terhenti, sementara lebih dari 13.000 pengatur lalu lintas udara terdampak, yang berisiko mengacaukan jadwal penerbangan nasional.
Kantor Anggaran Kongres (CBO) memperkirakan sekitar 750.000 pegawai federal bisa dirumahkan setiap hari selama penutupan pemerintahan ini berlangsung. Dampak ekonomi dari kondisi tersebut diperkirakan menimbulkan kerugian hingga 400 juta dolar AS (sekitar Rp6,6 triliun) per hari.
Meski Partai Republik telah mengajukan RUU untuk mengakhiri shutdown, Senat AS pada Senin gagal mengesahkan rancangan tersebut karena belum ada dukungan penuh dari Demokrat.
Trump pun menegaskan bahwa bola kini berada di tangan Demokrat. Ia meminta partai oposisi agar segera menyetujui RUU pendanaan demi memulihkan operasional pemerintahan dan melindungi kepentingan rakyat Amerika. (kom)