Naradaily-Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat seiring delegasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang akan segera bertemu. “Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah harapan investor akan meredanya tensi China-AS, dengan kedua delegasi akan bertemu segera dan Trump akan bertemu Xi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Mengutip Anadolu, Trump mengatakan bahwa dirinya akan bertemu Presiden China di Korea Selatan. Presiden AS tersebut berharap dapat mencapai kesepakatan yang adil dengan Beijing pasca-pertemuan itu, dan diyakini akan memiliki hubungan yang sangat baik dengan China. Trump juga menyatakan telah diundang untuk mengunjungi China dan berencana melakukan perjalanan tersebut di awal tahun depan.

“Trump memastikan investor dan mengatakan semua akan baik-baik saja. Pembahasannya sangat luas terutama mineral langka. Jadi, kecil kemungkinan akan ada terobosan atau deal yang signifikan, namun investor cukup senang jika tidak terjadi eskalasi saja,” ujar Lukman.

Selain perkembangan geopolitik tersebut, investor kini menempuh langkah wait and see menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu (22/10), serta rilis data inflasi Amerika Serikat yang akan keluar akhir pekan ini. Berdasarkan sejumlah sentimen tersebut, Lukman memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.500–Rp16.600 per dolar AS.

Pada pembukaan perdagangan Selasa di Jakarta, nilai tukar rupiah tercatat menguat sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.568 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.575 per dolar AS. (kom)