Naradaily–Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau, mencatat total investasi yang masuk hingga September 2025 mencapai Rp54,7 triliun atau 91 persen dari target Rp60 triliun. Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis, menjelaskan realisasi tersebut dihitung menggunakan metode komprehensif, yakni gabungan antara Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dan data impor barang modal penanaman modal asing (PMA) dari KPU Bea Cukai Batam.

“Metode ini mencerminkan pergerakan investasi secara riil, tidak hanya secara administratif. Laporan LKPM mencatat proyek yang berjalan,” kata Fary dalam keterangan resmi di Batam, Kepri, Senin (27/10/2025).

Data triwulan III 2025 menunjukkan realisasi investasi mencapai Rp15,48 triliun atau tumbuh 123,3 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 (yoy). Kepala BP Batam Amsakar Achmad menegaskan capaian tersebut menggambarkan tingginya minat modal masuk.

“Pertumbuhan investasi Batam sepanjang 2025 mencerminkan kepercayaan investor terhadap kepastian berusaha di Batam. Target LKPM kami hampir tercapai, dan kami yakin akan melampauinya di akhir tahun,” ujar Amsakar.

Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra menyampaikan bahwa kenaikan signifikan pada penanaman modal dalam negeri (PMDN) menunjukkan semakin kuatnya pelaku lokal dalam berinvestasi. “Lonjakan PMDN menunjukkan semakin kuatnya kepercayaan pelaku lokal terhadap iklim investasi Batam, sementara PMA tetap menjadi motor utama transfer teknologi dan ekspor,” katanya.

Menurutnya, keseimbangan PMDN dan PMA kini membentuk ekosistem industri yang terintegrasi, di mana PMDN memperkuat kapasitas produksi dan tenaga kerja, sementara PMA menjaga arus modal, inovasi, dan akses pasar global. Transformasi menuju industrial upscaling juga terlihat dari pergeseran sektor investasi produktif, seperti jasa lainnya (21 persen), industri mesin dan elektronik (13,6 persen), perumahan dan kawasan industri (10 persen), serta listrik, gas, dan air (15 persen).

“Batam kini bukan hanya menarik investor baru, tetapi juga memperluas basis industri yang sudah ada. Ini menunjukkan arah transformasi ekonomi Batam yang semakin berdaya saing,” sebut Amsakar.(kom)